BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dewasa ini karya sastra semakin
berkembang dengan pesat, para penulis muda berbondong-bondong meramaikan dunia
sastra Indonesia. Kehiduan dunia tulis-menulis Indonesia bergejolak kembali
pada abad milenium baru ini. Banyak sekali buku-buku yang menjadi bestseller
yang ditulis oleh anak muda Indonesia, seperti Ayat-ayat Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy dan Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Bahkan karya
mereka sampai dituangkan dalam versi fil, yang tentunya juga mendapat apresiasi
luar biasa.
Entah sejak kapan tren karya sastra
fiksi terbaru di Indonesia yang sekarang dikenal dengan nama novel chick-lit
atau metropop hadir diIndonesia, tetapi kehadirannya membawa angin segar bagi
dunia sastra Indonesia ditandai munculnya penulis-penulis muda produktif yang
menulis novel jenis ini seperti Orizuka, Primadona Angela dan Retni SB, Ilana
Tan. Menurut Alberthiene Endah, penulis kawakan Indonesia ada hiburan
tersendiri ketika ia menulis serial serial metropop yaitu semacam relaksasi di
tengah kesibukannya di bidang jurnalistik dan menulis biografi. Novel metropop telah berkembang (dan
bertahan) dengan segala pesonanya. Jikalau dulu, mostly metropop selalu disesaki pernik-pernik
kehidupan di kota metropolitan dengan embel-embel segala jenis brand barang mewah from head to toe, sekarang banyak juga novel metropop
yang tampil dengan sederhana, down to earth, dan bertema keseharian. Menurut saya,
Retni SB menjadi salah satu dari sekian banyak novelis metropop yang berhasil
menghadirkan kisah cinta metropolis yang sangat dekat dengan keseharian.
Novel bergenre chicklit atau metropop
diakui sebagai novel-novel dewasa yanag menceritakan kehidupan metropolitan
masa kini. Ciri utama novel ini adalah gaya penulisan yang ringan dan
sederhana, menggunakan kata-kata sehari-hari yang sudah akrab di telinga orang
perkotaan. Tidak perlih membutuhkan waktu yang lama dan sampai memahami
berkali-kali untuk mencerna tiap kata atau kalimat. Di tambah lagi dengan kisah-kisah
yang ditawarkan seputar cinta, karier dan gaya hidup masyarakat urban
metropolitan Indonesia di tuturkan secara jujur, lugas dan fun. Berbagai macam
hal yang sudah dianggap biasa bagi sebagian besar orang muda kota seperti
pentingnya memiliki penampilan yang mewakili tren masa kini, wanita yang tidak
sungkan perasaan hatinya kepada pria, menjadi orang tua tunggal, kehidupan sex
ranikah, perselingkuhan, diuraikan dari sudut pandang yang berbeda yang mungkin
bisa diartikan sebagai perjuangan hidup di metropolitan.
Hadirnya novel-novel jenis metropop
ini mungkin jawaban atas kebutuhan mendasar para penghuni kota-kota besar akan
sebuah hiburan. Kehidupan perkotaan yang rumit dan komplek telah membuat para
penghuninya membutukan hiburan lebih untuk menghilangkan rasa stres atas
pekerjaan. Sulit sekali bagi anak muda perkotaan untuk menyisihkan sedikit
waktu untuk membaca nove-novel sastra tingkat tinggi baik yang terjemahan
maupun novel asli Indonesia seperti karya Noorca Masardi yang membutuhkan extra
tenaga, pikiran dan waku untuk mencerna dan menikmati karya tersebut. Maka dari
itu munculnya novel-novel metropop merupakan hiburan bermutu yang dapat di
jadikan referensi untuk dibaca. Hiburan bermutu karena novel jenis ini bisa
dibilang karya sastra karena memiliki benang merah seperti pelajaran moral yang
dapat kita ambil saat selesai membaca. Pelajaran moral ini dapat kita ambil
karena kisah atau cerita yang ditulis besumber dari kisah kehidupan dan
permasalahan nyata yang dihadapi sehari-hari. Disamping itu penulis berharap
karya mereka bukan hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga diapresiasi dengan
cara lebih memberi makna pada kehidupan itu sendiri, lebih menghargai pada
kehidupan yang hakiki.
Lalu kenapa saya tertarik untuk
membahas karya-karya Retni ?
Menurut
saya, Retni SB menjadi salah satu dari sekian banyak novelis metropop yang
berhasil menghadirkan kisah cinta metropolis yang sangat dekat dengan
keseharian. Novel pertama karya
Retni SB yang saya baca adalah My Partner lalu Dimi Is Married berlanjut ke
Pink Project. Sebenarnya yang saya tahu masih ada tiga judul novel lainnya
karya Retni SB yang belum sempat saya baca yakni, Metamorfosa Oase, His Wedding
Organizer dan Cinta Paket Hemat. Walaupun belum membaca ketiga novel tersebut,saya
yakin semuanya layak untuk dibaca.
Pertama kali memegang novel My
Partner, saya tidak terlalu tertarik karena melihat dari covernya tidak
menarik. Tapi tetap saja saya baca. Ternyata benar kata istilah don’t judge a
book by it’s cover, Cerita yang disuguhkan menurut saya bagus dan tidak
menyesal membacanya. Setelah itu berlanjutlah saya membaca Dimi Is Married dan
Pink Project. Masing-masing novel karya Retni SB membawa pesan tersendiri yang
dapat kita petik saat selesai membaca. Dalam pengerjaan tugas ini saya memakai
tiga judul novel sebagai perbandingannya yaitu My Partner, Dimi is Married dan
Cinta Paket Hemat.
Secara
umum, tulisan Retni bisa saya nikmati. Seperti biasa, saya selalu takjub dengan
dialog-dialog mengalir yang berhasil diciptakan oleh seorang penulis. Dan Retni
pun demikian. Bahkan dialog lucu dan konyol bertebaran di setiap novelnya
hingga membuat saya terkikik sendiri saat
membaca. Sekaligus novel karya Retni mampu membuat hati sesak dan geregetan,
karena terlalu larut dalam setiap cerita yang di sajikan.